Akademisi IPB: Kelapa Sawit Harus Jadi Bagian Aset Nasional

Akademisi IPB: Kelapa Sawit Harus Jadi Bagian Aset Nasional
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Dea Hardianingsih/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Akademisi IPB Rachmat Pambudy mengatakan perkebunan sawit merupakan keunggulan komparatif Indonesia yang sebenarnya sudah berhasil menjadi keunggulan kompetitif.

Peran komoditas sawit dalam pembangunan nasional sangat strategis.

Menurutnya, komoditas sawit bisa membawa Indonesia menjadi penguasa perdagangan minyak nabati di pasar internasional.

“Agar sawit bisa bersaing di pasar global dengan minyak nabati lain, seluruh masyarakat harus kompetitif dan memastikan sawit menjadi bagian dari aset nasional. Jangan sampai nanti diklaim menjadi milik negara lain. Jadi, pastikan masyarakat harus ikut menjaga kelangsungan budidaya komoditas sawit Indonesia,” ujar Rachmat, Selasa (21/9).

Pengawasan pemerintah dan konsumen, telah membawa industri sawit terus melakukan perbaikan.

Sejak 2001, perusahaan kelapa sawit sudah didorong untuk menerapkan prinsip Millenium Development Goals (MDGs), yang dilanjutkan menjadi Sustainable Development Goals (SDGs).

Pelaku industri sawit juga telah diwajibkan mengikuti Perpres Nomor 44 Tahun 2020, tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).  

“Ada kebutuhan kepastian dari konsumen internasional, bahwa semua perusahaan harus memberikan perlindungan kepada lingkungan, penduduk dan satwa liar. Perusahaan sawit nasional sudah berkomitmen dan terus berupaya memenuhi harapan konsumen ini,” paparnya.

Indonesia harus dapat memastikan kelapa sawit menjadi bagian dari aset nasional karena telah terbukti menjadi salah satu penopang utama perekonomian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News