Akbar Tandjung Beberkan Prinsip Demokrasi Substansial

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Akbar Tandjung membahas tentang demokrasi sebagai hal yang harus dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal itu disampaikan Akbar dalam acara Hari Ulang Tahun Ke-17 Akbar Tandjung Institute di Pancoran, Jakarta.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar itu mengatakan upaya menjaga kualitas demokrasi dilakukan melalui penegakan hukum yang dilakukan secara konsisten dan berkeadilan.
"Demokrasi yang kita lakukan merupakan demokrasi konstitusional, yakni demokrasi yang terikat secara hukum oleh konstitusi," kata Akbar Tandjung, Rabu (8/6).
Menurut dia, demokrasi yang dilakukan di negara hukum harus tercermin dalam praktik kehidupan ketatanegaraan, termasuk dalam hubungan antarlembaga politik dan lembaga negara.
Dalam praktik kehidupan politik, lanjut dia, secara prosedural demokrasi harus menjadi implementasi dari prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi subtansial.
Mantan Ketua DPR itu mengatakan kualitas demokrasi tercermin dari efektivitas pada implementasi prinsip-prinsip substansial.
Prinsip-prinsip tersebut ialah egalitarianisme atau kesederajatan, menghargai perbedaan, baik dalam beragama dan berkeyakinan, maupun perbedaan-perbedaan lain yang mencerminkan adanya kemajemukan dalam berbangsa.
Akbar Tandjung membahas tentang demokrasi sebagai hal yang harus dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Perihal Kasus LCC, Kejati NTB Dinilai Tidak Transparan
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi
- Wali Kota Jakarta Selatan Mendukung Program Mainstreaming HAM untuk ASN dan Masyarakat
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat