Akhirnya, Provinsi Tiongkok Ini Larang Warganya Menyantap Anjing dan Kucing

Akhirnya, Provinsi Tiongkok Ini Larang Warganya Menyantap Anjing dan Kucing
Pemerintah Shenzhen di China mulai melarang konsumsi daging kucing dan anjing, di tengah penyebaran virus corona saat ini. (Reuters: Tingshu Wang)

"Melarang konsumsi daging anjing dan kucing serta hewan peliharaan lainnya sudah lazim diterapkan di negara-negara maju termasuk di Hong Kong dan Taiwan," katanya.

"Larangan ini juga sebagai respon terjadap desakan dan semangat peradaban," demikian pernyataan itu seperti dikutip kantor berita Reuters.

Pandemi virus corona

Akhirnya, Provinsi Tiongkok Ini Larang Warganya Menyantap Anjing dan Kucing
Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.

 

Larangan di seluruh Tiongkok

Pihak berwenang Tiongkok pada akhir Februari lalu telah menyatakan larangan perdagangan dan konsumsi hewan liar.

Sejauh ini pemerintah provinsi dan kota telah berusaha menerapkan keputusan tersebut, namun Pemerintah Shenzhen yang paling eksplisit memperluas larangan itu ke hewan peliharaan.

Menurut Liu Jianping dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Shenzhen, unggas, ternak, dan hasil laut sangat banyak tersedia bagi konsumen.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dahging satwa liar lebih bergizi daripada daging unggas dan ternak," kata Liu seperti dikutip media pemerintah Shenzhen Daily.

Larangan yang pertama kali diusulkan pada akhir Februari sebenarnya juga mencakup daging penyu dan kodok, yang sering dihidangkan di wilayah Tiongkok selatan.

Kota Shenzhen di Tiongkok kini mengambil langkah drastis dengan melarang konsumsi daging kucing dan anjing di tengah pandemi virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News