Akibat Pandemi, Laba Yamaha Turun Drastis

Di India dan Filipina, meskipun total permintaan segera pulih, efek karantina wilayah yang diberlakukan pada paruh pertama tahun ini mendorong penjualan unit menurun.
Di Vietnam, perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menyebabkan restrukturisasi dan penurunan pendapatan, sehingga menurunkan permintaan secara keseluruhan.
Taiwan, di sisi lain, telah melihat permintaan agregat pulih ke level yang melebihi tahun sebelumnya.
Untuk sepeda motor yang dibantu tenaga listrik, dampak pandemi COVID-19 menyebabkan penundaan produksi dan penghentian pekerjaan penjualan.
Serta adanya penurunan berikutnya dalam penjualan E-kit untuk Eropa dan penjualan unit di Jepang telah berdampak pada keuntungan.
Pada kuartal ketiga (Juli-September), Yamaha membukukan penjualan bersih 381,6 miliar yen (penurunan sebesar 29,7 miliar yen atau 7,2 persen).
Serta pendapatan operasional sebesar 37,3 miliar yen (meningkat sebesar 6,3 miliar yen atau 20,4 persen) , menunjukkan pergeseran ke tahap pemulihan dari efek buruk pandemi COVID-19.(antara/jpnn)
Yamaha membukukan laba bersih yang menurun drastis tahun ini akibat dampak pandemi corona berkepanjangan.
Redaktur & Reporter : Fany
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen
- FIF Cetak Laba Bersih Rp 1,13 Triliun di Kurtal I 2025, Naik 2,92 % Secara Tahunan
- Bank bjb Tumbuh Positif di Tengah Tantangan Ekonomi Global, Cetak Laba Rp606 Miliar
- RAJA Bukukan Kinerja Positif Kuartal I 2025, Pendapatan & Laba Bersih Meningkat
- Tes MotoGP Spanyol: Marquez Pertama, tetapi Yamaha Jadi Perhatian Utama
- Model Terbaru Yamaha YZF-R1 Series, Harga Rp 300 Jutaan