Akses Hotspot Dibatasi, Usulkan Penambahan Bandwith

Akses Hotspot Dibatasi, Usulkan Penambahan Bandwith
Akses Hotspot Dibatasi, Usulkan Penambahan Bandwith
Selain penambahan bandwith, pihaknya juga mengusulkan regulasi untuk masyarakat yang hendak mengakses internet melalui hotspot. Selama ini telah ada masyarakat yang mengakses berbekal antenna grid atau rakitan wajanbolic. Antenna diarahkan ke hotspot terdekat yang tersebar di 24 titik se-Jombang. ""Karena belum ada regulasi, kami menyilakan saja. Namun, hanya untuk pengguna rumah tangga. Itupun kami batasi,"" kata Odit.

Hanya saja, jika akses itu dijual kembali dan dipergunakan di warnet misalnya, pihaknya akan langsung menghentikan koneksi. Untuk menjamin keamanan pengakses internet, pihaknya telah memblokir situs porno beserta link yang menyertainya. ""Kami melakukan evaluasi tiga bulanan dan kami sampaikan ke pimpinan.""

Saat ini, dia juga berharap ada penambahan tenaga teknis pemeliharaan jaringan internet. Selama ini, untuk pemeliharaan jaringan serta perangkat keras, di PDE hanya terdapat tiga personel.

Jaringan internet Pemkab Jombang mulai dibangun pada tahun 2009. Dengan dana APBD Rp 4 miliar, jaringan dibangun bersama pengadaan satu unit mobil Base Transceiver Station  (BTS) serta pengadaan menara, radio acces dan antenna grid. Proyek ini dimenangkan PT Medal Darma Buana dengan nilai penawaran Rp 3,4 miliar.

SEJAK Januari lalu, pemkab menyediakan 24 layanan hotspot di 21 kecamatan, di kantor pemkab, Perpustakaan Mastrip dan pendapa. Layanan yang dikelola

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News