Aksi Diam Muslim Rohingya Memperingati Kekejaman Militer Myanmar
Selasa, 25 Agustus 2020 – 23:14 WIB
Para pengungsi justru menyebut kaum Rohingya telah mengalami "genosida terselubung" di Myanmar selama puluhan tahun, dan mereka meminta PBB serta organisasi lainnya untuk mendeklarasikan apa yang sesungguhnya terjadi pada 2017 itu.
"Kami mohon dukunglah Rohingya yang tak bersalah, dan semoga kemudian kami dapat kembali ke rumah kami," kata kelompok Rohingya.
Di sisi lain, Pemerintah Bangladesh pada Senin (24/8) mengumumkan pihaknya akan segera mencabut pemblokiran jaringan internet kecepatan tinggi di kamp pengungsi--yang diberlakukan tahun lalu atas alasan bahwa media sosial dapat digunakan untuk memancing kepanikan. (ant/dil/jpnn)
Tindakan keras militer Myanmar telah memaksa 730.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
- Junta Berlakukan Wajib Militer, Warga Sipil Myanmar Dalam Bahaya
- 3 Hari Hilang, WNA Myanmar Ditemukan Tewas di Sungai Barito
- Menlu Retno: Demokrasi di Myanmar Kunci Penyelesaian Isu Rohingya
- Koalisi SSR Mendesak DPR Gunakan Hak Angket soal Dugaan Suplai Senjata ke Myanmar