Aktivis Lingkungan Australia Kritik Pemerintah RI

Sesali Sikap Indonesia atas Pencemaran Laut Timor

Aktivis Lingkungan Australia Kritik Pemerintah RI
Aktivis Lingkungan Australia Kritik Pemerintah RI
KUPANG - Aktivis lingkungan dari Australia, Christine Mason, menyatakan penyesalannya terhadap Indonesia yang terkesan tidak peduli dengan bahaya pencemaran minyak di Laut Timor. RI dipandang tidak melakukan gugatan apapun kepada perusahaan pencemar.

"Ini sangat aneh, jika kita semua melihat persoalan pencemaran yang terjadi di Teluk Meksiko. Ini bahaya kemanusiaan yang harus segera diatasi, tidak hanya sebatas pada mengajukan klaim ganti rugi," kata Christine Mason yang juga ahli hukum perminyakan itu, di Kupang, Jumat (3/9) lalu.

Mason sendiri berada di Kupang untuk membantu Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) pimpinan Ferdi Tanoni, yang telah mengajukan gugatan kepada Komisi Penyelidik Australia atas tumpahan minyak di Laut Timor, akibat meledaknya sumur minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor pada 21 Agustus 2009. "Saya merasa sangat tertarik dengan lembaga swadaya masyarakat ini, karena YPTB merupakan satu-satunya LSM di dunia yang mengajukan gugatan kepada Komisi Penyelidik Australia terkait dengan masalah pencemaran di Laut Timor," katanya.

Mason mengatakan, operator ladang minyak Montara, PTTEP Australasia, menolak klaim ganti rugi yang diajukan oleh sebuah tim dari Indonesia di Perth, Australia Barat, beberapa waktu lalu. Alasannya, karena (penggugat) tidak memiliki data yang akurat terkait dengan masalah pencemaran.

KUPANG - Aktivis lingkungan dari Australia, Christine Mason, menyatakan penyesalannya terhadap Indonesia yang terkesan tidak peduli dengan bahaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News