Al Qaeda Terancam Pecah
Setelah Saif al-Adel Terpilih sebagai Pengganti Osama
Kamis, 19 Mei 2011 – 07:35 WIB
Terpilihnya Adel itu juga tidak terlepas dari keengganan anak-anak Osama mengambil alih kepempinan. Salah seorang yang paling dijagokan, Khaled, juga tewas bersama sang bapak ketika disergap pasukan Navy Seals di Abbottabad, Pakistan, pada 1 Mei lalu.
Sementara itu, Tehreek-e-Taliban Pakistan alias Taliban Pakistan yang memang telah berjanji membalas kematian Osama terus berulah. Setelah mengirim dua pengebom bunuh diri di dekat kamp paramiliter Pakistan di Charsaddar pekan lalu dan mengakibatkan 89 orang tewas pekan lalu, kelompok radikal itu kemarin dini hari menyerang pos polisi di Sarband, dekat Khyber, barat laut Pakistan, berbatasan dengan Afghanistan.
Kelompok bersenjata senapan, granat, dan peluncur roket menyerang pos polisi yang dijaga delapan petugas tersebut sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Sekitar 15 menit berselang, terjadi serangan lagi yang dilakukan sekitar 70 militan. Akibat serangan-serangan itu, dua polisi tewas dan lima lainnya luka.
"Kami tidak tahu jumlah korban di kubu militan karena mereka menyerang dan menarik diri cepat sekali. Mereka datang dari arah Khyber dan kembali ke arah yang sama," kata seorang perwira senior polisi Mohammad Ijaz Khan kepada AFP. (c4/ttg)
WASHINGTON - Perpecahan internal mengancam Al Qaeda. Itu terkait terpilihnya Saif al-Adel sebagai pemimpin karteker organisasi radikal yang berdiri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa