Alasan Andri Tertarik Buka Cabang First Travel

Alasan Andri Tertarik Buka Cabang First Travel
Sejumlah korban kasus penipuan First Travel saat mendatangi Komisi VIII dan Fraksi PPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Biayanya juga sangat murah. Kisaran Rp 14,3 juta sampai Rp 17 juta-an. Harga itu jauh di bawah travel umrah lain yang rata-rata mematok harga di atas Rp 21 juta.

Nah, karena harga paket umrah yang sangat murah itulah, First Travel begitu mudah menggaet calon jamaah. Apalagi, sudah ada banyak jamaah yang berangkat.

Bahkan pada pemberangkatan pertama langsung ada 135 jamaah. Pada periode kedua tahun 2016, pendaftar kian membeludak. Ada 1.116 calon jamaah umrah.

Hanya saja yang sudah berangkat ke Tanah Suci Makkah pada tahun 2016 hanya 678 jemaah. Sementara sisanya sebanyak 429 jamaah harus kehilangan haknya setelah adanya kasus yang menyeret bos First Travel.

Tidak hanya itu, ada 235 calon jamaah umrah yang inden minta di berangkatkan pada 2018. Mereka pun juga gagal berangkat umrah. Jadi jumlah keseluruhan yang gagal umrah ada 664 jamaah.

Andri menambahkan, selain somasi, dirinya juga sudah melaporkan bosnya sendiri, Andika Surcahman ke Mabes Polri atas dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan, TPPU (tindak pidana pencucian uang) dan ITE (informasi dan transaksi elektronik).

”Saya laporkan ke Bareskrim Polri tanggal 11 Agustus lalu,” terang pria asal Madyopuro ini.

Dia mengakui, sejak kasus penipuan travel tersebut terungkap, dirinya banyak mendapat pengaduan dari calon jemaah. Mayoritas meminta uangnya kembali.

 Calon jemaah umrah asal Malang, Jatim, yang menjadi korban First Travel jumlahnya lumayan banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News