Alasan Dahlan Iskan Meragukan Kudeta terhadap Xi Jinping
Dia menilai secara ekonomi pertumbuhan Tiongkok melambat selama Xi Jinping berkuasa. Pun sebelum ada Covid –lebih-lebih akibat pandemi itu.
Memang ada teori bagus: pertumbuhan ekonomi itu tidak bisa terus tinggi sepanjang masa. Tidak ada negara maju yang pertumbuhannya tetap tinggi. Tumbuh rendah pun sudah luar biasa bagus, karena dari nominal yang sudah besar.
Namun, tetap saja fakta berbicara: selama dua periode pemerintahan Xi Jinping pertumbuhan ekonom Tiongkok tidak sebagus sebelumnya. Popularitas pemimpin Tiongkok itu yang begitu tinggi ternyata tidak menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Adakah itu yang menyebabkan ketidakpuasan hingga terjadi kudeta?" tulisan Dahlan.
Baca Juga: Wahai Lukas Enembe, Dengarlah Pesan Pendeta Alberth Yoku Ini
Selain persoalan ekonomi, di pikiran eks menteri BUMN itu juga terlintas tentang perubahan konstitusi. Xi Jinping, lewat semacam parlemen Tiongkok, menghapus pembatasan masa jabatan presiden dua periode.
"Ia (Xi Jinping, red) sendiri hampir pasti akan terpilih lagi untuk masa jabatan ketiga," lanjut Dahlan.
Apa pula pikiran begini, jangan-jangan ini balas dendam oligarki hitam di Tiongkok. Sebab,begitu banyak Xi Jinping menangkapi pengusaha besar.
Kolumnis kondang Dahlan Iskan membeber alasannya meragukan kudeta terhadap Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dia menyinggung soal Amerika dan Taiwan. Begini....
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Visa Diaspora
- Thomas dan Uber 2024: Kembalinya Superioritas China
- Libas Indonesia 3-1, China Raih Gelar ke-11 Thomas Cup
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia