Alasan Gubernur Ogah Integrasikan Jamsoskes ke BPJS

Alasan Gubernur Ogah Integrasikan Jamsoskes ke BPJS
Alex Noerdin. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JPNN.Com - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin membeber alasan mengapa Pemprov Sulsel tidak ingin mengintegrasikan program pengobatan gratis Jaminan Sosial Kesehatan Sumsel Semesta (Jamsoskes) ke BPJS Kesehatan.

Alasan uatam soal anggaran, yakni dana untuk meng-cover peserta setelah migrasi ke BPJS Kesehatan tidak mencukupi.

"Biaya BPJS Kesehatan cukup tinggi, yakni Rp25.500 per orang untuk kelas ekonomi. Sementara anggaran Jamsoskes (Jamkesda) Sumsel jauh lebih rendah, Rp10 ribu per orang,” tegas Alex kemarin.

Menurut Alex, kalau Jamsoskes diintegrasikan ke BPJS perlu penguatan dana dari pemerintah pusat. Menkes harus membuat kebijakan khusus. "Ini soal dana besar yang harus kita keluarkan."

Selain itu, Alex mengingatkan program Jamsoskes tidak ada masalah. Berjalan dengan baik. Sangat sedikit keluhan. Sebaliknya, pelayanan BPJS masih perlu ditingkatkan.

“Kalau pelayanan buruk, maka tidak perlu migrasi. Maksimalkan saja yang ada (Jamsoskes, red). Itu contoh kasus Gowa. Mereka malah tidak ikut BPJS,” cetusnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Pemprov Sumsel, H Akhmad Najib, membenarkan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan merupakan perintah undang-undang (UU). Namun implementasinya, tidak bisa serta merta.

Lanjutnya, harus dikaji secara menyeluruh dan dari berbagai aspek. Mulai dari finansial, pelayanan kesehatan, fasilitas rumah sakit, tenaga medis.

JPNN.Com - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin membeber alasan mengapa Pemprov Sulsel tidak ingin mengintegrasikan program pengobatan gratis Jaminan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News