Alasan Pemilih NU ke Jokowi, Muhammadiyah Condong ke Prabowo

Alasan Pemilih NU ke Jokowi, Muhammadiyah Condong ke Prabowo
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa di kantornya, Selasa (2/4). Foto: Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Massa dua organisasi terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terpecah di Pemilu 17 April mendatang.

Berdasarkan temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pemilih NU condong ke Joko Widodo - Ma'ruf Amin, sedangkan pemilih Muhammadiyah ke Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

BACA JUGA: Survei LSI Denny JA: 47,6 Persen Anggota FPI Pilih Jokowi – Ma’ruf

Temuan LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf pada pemilih NU sebesar 62,4 persen sampai 68,8 persen. Sementara itu, Prabowo - Sandiaga hanya mendapat elektabilitas sebesar 31,2 sampai 37,6 persen.

"Untuk sektor pemilih NU, pasangan calon nomor 01 Jokowi - Ma'ruf unggul. Selisih unggulnya dua digit," ungkap peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa ditemui di kantornya, Selasa (2/4).

Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menyebut sosok Ma'ruf Amin menguatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01. Selama ini, Ma'ruf sosok yang kental dengan NU.

"Sebab faktor Kiai Ma'ruf Amin. Jadi asosiasi cukup kuat. Ada representasi tokoh NU," kata Adjie.

Selain itu, ucap dia, Jokowi akrab dengan NU. Jokowi rutin komunikasi dengan tokoh-tokoh dari NU. Tidak hanya itu, Jokowi mendapat dukungan dari PKB dan PPP.

Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf pada pemilih NU sebesar 62,4 persen, sementara Prabowo - Sandiaga hanya mendapat elektabilitas sebesar 31,2 sampai 37,6 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News