Alex-Nono Rekrut 3 Ribu Relawan
Selasa, 24 April 2012 – 08:59 WIB
MESIN politik partai pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin-Nono Sampono (NoeSa) mulai panas dan terus bergeliat. Setiap kegiatan yang dihadiri pasangan yang diusung koalisi Partai Golkar, PPP, dan PDS itu selalu dihadiri massa berjumlah ribuan orang. Kehadiran massa itu seakan menunjukkan peluang pasangan ini untuk mendulang suara pemilih di Pilkada DKI Juli nanti, sangat besar. Ketua Umum DPP Forum Betawi Bersatu (FBB) Endang menegaskan, FBB memutuskan mendukung pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono karena tertarik pada program mereka yang riil dan berpihak pada rakyat kecil. Keputusan untuk bergabung dengan pasangan Noesa disepakati oleh DPP FBB dan 5 korwil yang mewakili 5 wilayah di DKI. “Meski ada embel-embel Betawi, tapi keanggotaan kami bersifat lintas etnis. Organisasi kami juga unik, karena tidak suka kekerasan,” tandas Endang.
Ketua DPC PPP Jakarta Barat Suhada menegaskan, mesin partai sudah mulai panas. “Sebenarnya kami mulai bergerak sejak Alex-Nono mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta pada 18 Maret lalu,” ujarnya.
Baca Juga:
Suhada menambahkan, sekitar 800 kader PPP di tingkat ranting yang mengikuti pelatihan untuk menjadi relawan inti sudah bergabung dengan Tim Sukses NoeSa. Selain itu, masih ada 1.000 kader lagi di tingkat kecamatan. “Dengan tambahan sekitar 200 pada Minggu (22/4), total relawan inti dari PPP Jakarta Barat mencapai 2.000 orang,” jelasnya.
Baca Juga:
MESIN politik partai pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin-Nono Sampono (NoeSa) mulai panas dan terus bergeliat.
BERITA TERKAIT
- Respons Sikap Kubu PKB, Hakim MK: Republik Kalau Orangnya Begini, Kacau Semua Nanti
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Menaruh Harapan Besar Kepada Prabowo
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru