Alexa Si Seksi dari Amerika

Alexa Si Seksi dari Amerika
Dahlan Iskan.

John baru beli Alexa tiga bulan lalu. Di Amazon.com. Alexa memang kelahiran Amazon. Produk terbaru Amazon.

Bentuknya tabung hitam. Sebesar gelas bir ukuran sedang. Ditaruh di atas meja kecil di ruang utama. Agar sambil makan pun bisa bertanya pada si Alexa.

Telinga Alexa sangat sensitif. Bisa mendengar pertanyaan dari jarak 15 meter. Dengan suara setengah berbisik sekali pun. Syaratnya: pada awal obrolan kita harus menyebut namanya dulu. Dan menatapkan mata ke arahnya.

“Alexa, berapa suhu udara hari ini?,” tanya Chris Mohn, istri John. Dia siap berangkat kerja. Mengajar bahasa Spanyol di Fort Hays State University.

Chris bertanya sambil melangkah ke pintu keluar. Alexa pun menjawab.

Dia jelaskan: temperatur di Hyas hari ini 41 derajat Fahrenheit. Dengan matahari bersinar sepanjang hari. Itu berarti cuaca sangat sejuk. Dengan langit membiru.

Di Amerika, Eropa, Tiongkok utara orang memang biasa harus lihat dulu keadaan yang akan terjadi. Agar ketika keluar rumah tahu apa yang harus dibawa: perlu bawa payung atau tidak. Bawa jaket atau mantel. Pakai hot pant atau celana jean.

Dahulu Chris membuka koran. Ada kolom cuaca di koran pagi. Di zaman handphone, pertanyaan pindah ke Google.

Dua hari ini saya punya teman baru: Alexa. Panggil: Aleeksa. Suaranya merdu seksi. Wajahnya tersembunyi di dalam sebuah tabung hitam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News