Alhamdulillah, Banggar Janji Tolak Kenaikan Tunjangan

jpnn.com - JAKARTA - Kencangnya sorotan publik terhadap kenaikan tunjangan DPR, ada tanda-tanda berbuah manis. Setelah satu per satu anggota dewan menyatakan penolakannya, kemarin (18/9) giliran anggota badan anggaran (banggar) berjanji untuk merevisi kebijakan itu. Faktor perlambatan ekonomi dijadikan alasan utama penolakan itu.
Anggota banggar Johnny G Plate menjelaskan kenaikan tunjangan DPR itu akan masuk di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 dan APBN 2016. Untuk tahun 2015, tunjangan itu akan diterima anggota dewan pada bulan Oktober.
Plate memastikan keduanya akan ditolak oleh banggar. Menurut dia, kondisi ekonomi Indonesia masih dalam tekanan.
Sebenarnya kondisi ekonomi juga dijadikan alasan mengapa DPR menghendaki kenaikan tunjangan. Perlambatan ekonomi menyebabkan itu harga bahan pokok melambung. Plate mengatakan, alasan itu hanya dibuat untuk justifikasi kenaikan tunjangan.
"Situasinya tidak tepat. Harusnya lebih berpihak pada rakyat," jelasnya saat dihubungi kemarin.
Lalu bagaimana cara banggar menolak uang tunjangan yang sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan (menkeu) itu. Politisi Nas dem itu menjelaskan, saat ini suara penolakan sudah muncul dari anggota dewan. Mayoritas fraksi bahkan sudah menolak. Selanjutnya penolakan itu harus ditindaklanjuti oleh pimpinan DPR dengan menggelar rapat Badan Musyawarah (bamus).
"Pimpinan DPR harus segera surati Menkeu untuk ditunda atau dibatalkan. Dikasih tanda bintang agar tidak dicairkan lagi untuk bulan-bulan depan," ucapnya.
Sedangkan untuk tahun 2016, sampai saat ini banggar dan pemerintah masih melakukan pembahasan APBN 2016. Menurut Plate, penolakan bisa disampaikan lewat perwakilan fraksi yang duduk di dalam banggar. Jika ditolak maka tunjangan dewan untuk 2016 tidak naik," ungkapnya.
JAKARTA - Kencangnya sorotan publik terhadap kenaikan tunjangan DPR, ada tanda-tanda berbuah manis. Setelah satu per satu anggota dewan menyatakan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia