Alhamdulillah, Bank Turunkan Bunga, Termasuk KPR

Alhamdulillah, Bank Turunkan Bunga, Termasuk KPR
Uang. Foto iustrasi dok.Jawa Pos

Misalnya, data SBDK BNI per Maret 2016 adalah kredit Korporasi sebesar 10,50 persen (turun 0,25 persen dibanding Januari), Kredit Ritel sebesar 11,50 persen (turun 0,25 persen), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 10,50 persen (turun 0,50 persen), dan Kredit Konsumsi non KPR tetap 12,50 persen.

Sementara itu BTN mematok SBDK per Maret sebesar 11,25 persen untuk Kredit Korporasi (turun 0,25 persen dibanding Januari), 12,00 persen untuk Kredit Ritel (turun 0,25 persen), KPR 10,75 persen (turun 0,25 persen), dan Kredit Konsumsi non KPR 11,75 persen (turun 0,25 persen).

Penurunan suku bunga kredit sepertinya memang bakal berlanjut, seiring kemungkinan BI kembali memangkas BI Rate.

Dalam riset Bank UOB Group, Ekonom Ho Woei Chen menyebut jika terkendalinya inflasi dan tren penguatan nilai tukar rupiah, bisa menjadi alasan BI untuk kembali menurunkan BI Rate pada Triwulan II 2016. "BI Rate berpotensi diturunkan lagi 0,25 persen ke level 6,50 persen," ucapnya.

Wijayanto menambahkan, pemerintah sendiri mengaku senang karena BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga kompak mendorong penurunan suku bunga. Targetnya, agar perputaran mesin ekonomi kian cepat jika pelaku usaha mendapat bunga murah untuk ekspansi.

"Melihat trend yang terjadi, target bunga kredit korporasi satu digit (di bawah 10 persen) Insya Allah akan tercapai tahun ini," jelasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, meski sudah menunjukkan penurunan, suku bunga kredit di Indonesia masih menjadi yang tertinggi di kawasan Asean. ''Ini sangat tidak kompetitif bagi dunia usaha,'' ujarnya.

Hariyadi menyebut, rata-rata suku bunga kredit korporasi di Indonesia masih di kisaran 11 persen. Sementara di negara-negara di Asean lain, semuanya di bawah 8 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News