Alhamdulillah, Penyaluran KPR Lampaui Target

Alhamdulillah, Penyaluran KPR Lampaui Target
Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Minat masyarakat membeli rumah masih tinggi, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Indikasinya, portofolio penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi sangat baik, bahkan melampaui target.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan KPR nonsubsidi yang masih di bawah target meski masih tetap baik.

Kepala Wilayah 2 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Jateng, Jatim, Bali, NTT, NTB Adi Suharto Atmadja memaparkan, per Agustus 2015 penyaluran KPR fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sudah mencapai 100 persen.

Dari target Rp 545 miliar, tercapai Rp 546 miliar. ’’Memang yang FLPP lebih bagus,” ujarnya kemarin (9/9).

Sementara itu, penyaluran KPR nonsubsidi masih tercapai 82,2 persen. Dari target Rp 3,1 triliun, baru tercapai Rp 2,5 triliun. Kendati mencatatkan kinerja yang bagus, Adi mengakui, permasalahan utama pada KPR FLPP adalah bahan baku alias tanah. Di wilayah kerjanya, Adi ditargetkan mampu menyalurkan KPR FLPP 45.846 unit.

Namun, hingga Agustus 2015, baru tercapai 18.583 unit atau sekitar 40 persen dari target. Adi mengungkapkan sangat sulit mendapatkan lahan dengan harga murah untuk rumah subsidi, terutama di kota-kota besar. Dia pun menyiasati masalah tersebut dengan mencari lahan di kabupaten dan kota yang agak jauh dari ibu kota provinsi.

’’Misalnya, di Jember, Banyuwangi, Tulungagung, Trenggalek, dan Jombang masih ada lahan. Kami juga membantu dan memfasilitasi koperasi karyawan untuk menjadi pengembang,” sambungnya. Fasilitas itu, kata dia, berupa pendidikan gratis untuk anggota koperasi karyawan di lembaga Housing Financial Center milik BTN.

Para anggota koperasi karyawan akan dididik soal hukum, perizinan, tata keuangan, dan hal lain terkait dengan persiapan untuk menjadi pengembang. Housing Financial Center itu baru dibuka pada Mei 2015. Selain memberikan edukasi, BTN memfasilitasi kredit pemilikan lahan untuk pengembangan rumah bersubsidi.

SURABAYA – Minat masyarakat membeli rumah masih tinggi, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Indikasinya, portofolio penyaluran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News