Aliansi Rakyat untuk Demokrasi Thailand Ancam Demo
Sabtu, 11 Oktober 2008 – 11:39 WIB
Pengadilan kemudian mencabut tuduhan pengkhianatan yang dilayangkan kepada mereka. Mereka pun bisa keluar setelah mendapat jaminan dari beberapa senator. Namun, tidak semua tuduhan dicabut. Mereka masih menghadapi tuntutan lain. Yakni, menghindari penangkapan dan mengerahkan massa secara ilegal. Di antara dua tuduhan tersebut, mereka masih mungkin dikirim ke penjara.
Baca Juga:
Karena itu, kemarin pagi mereka menyerahkan diri ke kantor polisi di Nang Lerng. Tepatnya pukul 9.45, enam pemimpin PAD menyerahkan diri. Lantas, pukul 10.20, diikuti oleh Somkiart Pongpaiboon yang tak lain adalah anggota Parlemen dari Partai Demokrat. Somkiart sengaja menolak memanfaatkan kekebalan hukumnya sebagai anggota Parlemen. Enam pemimpin itu adalah Sondhi Limthongkul, Pipop Thongchai, Somsak Kosaisuk, Suriyasai Katasila, Amorn Amornratananont, dan Therdpoom Chaidee.
Seperti diberitakan, tujuh pemimpin aliansi lintas golongan itu ditangkap karena dituding sengaja menggerakkan massa untuk menduduki Wisma Negara pada 26 Agustus.
Sementara itu, dua pemimpin PAD lainnya yang lebih dulu ditahan sudah dibebaskan dengan jaminan pada Kamis (9/10). Keduanya adalah Chamlong Srimuang dan Chaiwat Sinsuwong, yang sudah ditahan sejak sepekan sebelumnya.(AFP/AP/The Nation/dia/ami)
BANGKOK - Tujuh pentolan Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) tak perlu berlama-lama mendekam di tahanan. Mereka merasakan hotel prodeo hanya sehari,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara