Ambang Batas Kesabaran Rakyat Lebih Perlu Diperhatikan

Ambang Batas Kesabaran Rakyat Lebih Perlu Diperhatikan
Ambang Batas Kesabaran Rakyat Lebih Perlu Diperhatikan
JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, mengingatkan seluruh elit partai politik (parpol) dan penguasa negeri ini agar tidak terlalu larut dengan urusan ambang batas parpol masuk parlemen (parliamentary treshold) dan ambang batas pemilihan (electoral treshold) pada Pemilu 2014 mendatang.

"Elit parpol dan penguasa sebaiknya menyudahi berbicara soal ambang batas parlemen dan ambang batas Pemilu 2014 mendatang. Kalau masih tertarik bicara soal ambang batas, maka ambang batas kesabaran rakyat atas ketidakbenaran pengelolaan negeri ini mestinya juga menjadi perhatian kita semua," kata Kristiadi dalam diskusi bertajuk “Hak Menyatakan Pendapat dan Penguatan Peran DPR Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi,” di kantor Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (31/1).

Menurutnya, membicarakan ambang batas kesabaran rakyat setelah Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009 sesungguhnya sangat penting. Sebab, hasil pemilu itu sendiri sarat dengan harapan tentang perlunya perubahan mendasar di negeri ini.

"SBY dan Boediono memperoleh hampir 70 persen suara pemilih dan DPR dikuasainya sekitar 75 persen. Dalam kalkulasi politik itu sudah sangat legitimated untuk menjalankan roda pemerintahan secara efisien dan efektif.  Apalagi presidennya besar dan gagah. Tapi dalam prakteknya, tak terjadi perubahan apa-apa," ungkap Kristiadi.

JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, mengingatkan seluruh elit partai politik (parpol)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News