Amerika Diguncang Demonstrasi, Rusia Mendadak Antikekerasan terhadap Jurnalis

jpnn.com, MOSKOW - Rusia selama ini dikenal sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis. Ratusan kasus pembunuhan dan penghilangan insan pers telah terjadi di negara itu sejak awal dekade 90-an hingga sekarang.
Namun, ketika Amerika Serikat diguncang aksi demonstrasi terkait kematian George Floyd, Kremlin mendadak menunjukkan kepedulian kepada pekerja media.
Kemarin, Minggu (31/5), Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan bahwa Moskow khawatir dengan semakin meningkatnya kekerasan yang dilakukan polisi Amerika Serikat (AS), termasuk penangkapan yang tidak dapat dibenarkan terhadap para jurnalis yang sedang meliput demonstrasi.
"Kami menganggap penggunaan peluru karet dan gas air mata oleh petugas penegak hukum AS terhadap para jurnalis, setelah mereka menunjukkan kartu pers, tidak dapat diterima," ungkap kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Seperti diketahui, personel kepolisian Minneapolis menggunakan semprotan merica secara sengaja kepada Mikhail Turgiyev, seorang koresponden dari kantor berita Rusia RIA Novosti yang sedang meliput aksi demonstrasi. Padahal, ketika itu Mikhail sudah menunjukkan kartu persnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut peristiwa itu sebagai manifestasi kebrutalan yang tidak dapat dibenarkan.
"Kami mengingatkan otoritas AS tentang kewajiban internasional mereka untuk memastikan keselamatan dan kegiatan tanpa hambatan bagi para jurnalis, maupun kebebasan berekspresi serta akses yang setara untuk memperoleh informasi bagi semua," sebut pernyataan Kemenlu Rusia itu. (ant/dil/jpnn)
Rusia adalah salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis. Namun, ketika Amerika Serikat diguncang aksi demonstrasi terkait kematian George Floyd, sikap Kremlin mendadak berubah
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'