Amerika Ogah Lanjutkan Terapi Plasma Darah untuk Pasien COVID-19, Ada Apa?

jpnn.com, WASHINGTON DC - Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) telah menghentikan uji coba plasma darah konvalesen dalam pengobatan pasien COVID-19 bergejala ringan hingga sedang lantaran sepertinya tidak memberikan khasiat pada kelompok ini.
Pada Selasa (2/3) waktu setempat, NIH menyampaikan bahwa keputusan itu berdasarkan pada temuan dewan pemantau data independen.
Langkah NIH dilakukan kurang dari dua bulan setelah uji coba internasional plasma konvalesen dihentikan lantaran tidak adanya khasiat yang ditemukan.
Riset lainnya yang dilakukan di India dan Argentina juga tidak mendapati manfaat yang jelas bagi pasien COVID-19 parah.
Uji coba di AS mendaftarkan 511 dari 900 partisipan, baik yang diberikan plasma darah dari pasien sembuh COVID-19 atau maupun plasebo.
Analisis baru-baru ini mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam proporsi pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, harus dirawat di rumah sakit atau meninggal dalam waktu 15 hari usai memasuki uji coba, kata NIH. (ant/dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) menghentikan uji coba plasma darah konvalesen dalam pengobatan pasien COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3