Amerika Serikat, Inggris dan Prancis Bombardir Syria
Sabtu, 14 April 2018 – 20:23 WIB
Perang Syria yang telah berlangsung tujuh tahun telah mengadu AS dan sekutunya melawan Rusia. Negara Beruang Merah tersebut ikut campur dalam Perang Syria mendukung Assad pada 2015.
Media Pemerintah Syria mengatakan, serangan itu akan gagal dan menyebutnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Duta Besar Rusia untuk AS mengatakan, Moskow telah memperingatkan bahwa tindakan serangan gabungan tersebut akan memiliki konsekuensi.
Pasukan Udara Syria menembak jatuh 13 rudal yang ditembakkan dalam serangan yang dipimpim koalisi AS pada Sabtu. Ini menurut Televisi Pemerintah Syria. Rudal-rudal itu ditembak jatuh di daerah Kiswah di selatan Ibu Kota Damaskus. (ina/trz/JPC)
Akhirnya terjadi. Pasukan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis bersamaan menggempur Syria dengan serangan udara, Sabtu pagi (14/4)
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros