Amerika Serikat: Kami Tidak Akan Melupakan Hari Ini

Amerika Serikat: Kami Tidak Akan Melupakan Hari Ini
Dubes AS untuk PBB Nikki Haley berbicara dalam sidang darurat Dewan Keamanan membahas krisis nuklir Semenanjung Korea, Senin (4/9). Foto: AP

jpnn.com, NEW YORK - PBB sudah memutuskan bahwa deklarasi Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak sah dan batal demi hukum. Namun, negara adidaya itu tak peduli.

Hal itu ditegaskan Duta besar AS untuk PBB Nikki Haley setelah voting Resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB, Kamis (21/12). Menurutnya, Negeri Paman Sam akan selalu mengingat apa yang terjadi di hari ini.

"Amerika akan tetap menempatkan kedutaan kami di Yerusalem," kata Halley.

Resolusi Yerusalem memang tidak bersifat mengikat, meski jadi sikap resmi PBB. Karena itu, AS tetap bisa seenaknya memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem tanpa disanksi.

Menurut Haley, selama ini AS selalu pasang badan dan dipaksa memberikan kontribusi terbesar kepada masyarakat Internasional. Namun, dalam voting Resolusi Yerusalem, Paman Sam malah dipermalukan.

"Ketika kami bermurah hati memberikan kontribusi di PBB, kami juga mengharapkan niat baik kami dihormati," tambah Halley.

Resolusi Yerusalem menegaskan kembali bahwa status Yerusalem harus diselesaikan melalui negosiasi. Keputusan di luar itu dinilai tidak sah dan harus dibatalkan demi hukum.

Selama ini belum ada negara yang menempatkan kantor kedutaannya di Yerusalem. Keputusan Trump memicu kontroversi dari berbagai negara, khususnya negara-negara Muslim di dunia. (AFP/iml/JPC)


Amerika Serikat geram karena merasa dipermalukan oleh hasil resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News