Amerika Serikat Kembali Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Ini yang Keempat

"Saat saya sampai di sana, dia masih sadarkan diri. Mereka memakaikan masker kepadanya, tapi dia terus memuntahkan darah," katanya sambil menundukkan kepala.
"Mereka lalu harus membiusnya dan itu adalah hal terakhir yang saya ingat."
Dokter menemukan paru-parunya penuh dengan cairan. Mereka mencoba memasukkan selang ke tenggorokannya untuk membantunya bernapas, tetapi kerongkongannya sudah terlalu bengkak sehingga sulit memasukkan selang tersebut.
Staf medis memutuskan bahwa dia perlu segera dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar.
Namun, kabut pagi menghalangi helikopter untuk dapat langsung terbang menjemput JJ, dan mereka kehilangan waktu yang berharga.
"Mereka melakukan CPR padanya selama 32 menit," katanya.
"Mereka mengatakan otaknya telah gagal sedemikian rupa sehingga menekan sumsum tulang belakangnya dan tidak ada jalan untuk kembali dari situasi ini."

Supplied
JJ, warga Amerika Serikat yang baru merayakan ulang tahunnya yang kesembilan, naik ke tempat tidur dengan keluhan sakit tenggorokan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas