Amerika Tutup Lima Kantor Perwakilan di Indonesia
Warga AS Diimbau Menghindari Aksi Demonstrasi
Jumat, 21 September 2012 – 06:15 WIB
Meskipun menutup lima kantor perwakilannya, pihak AS belum mengeluarkan travel warning untuk Indonesia. Setelah aksi protes yang berbutut tewasnya Dubes AS untuk untuk Libya Christopher Stevens 11 September lalu, AS mengeluarkan enam travel warning. Keenam tanda peringatan tersebut dikeluarkan untuk Libya, Algeria, Sudan, Tunisia, Lebanon, dan Pakistan.
Baca Juga:
Kebijakan pemerintah AS menutup lima kantor perwakilannya di Indonesia sudah disampaikan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Direktur Informasi dan Media (Infomed) Kemenlu P.L.E. Priatna saat dihubungi kemarin membenarkan kebijakan pemerintah AS tersebut. "Sebenarnya tidak ditutup total. Hanya diliburkan sementara, mungkin sekaligus libur weekend," kata dia.
Selain menutup sementara lima kantor perwakilan tadi, Priatna mengatakan pihak AS juga meliburkan kegiatan di pusat Pusat Kebudayaan @Amerika di Jakarta. "Informasi yang kami terima, Senin depan aktivitas di lima kantor perwakilan dan di pusat kebudayaan @Amerika sudah kembali dibuka dan berjalan normal," katanya.
Priatna mengatakan kebijakan pemerintah AS menutup sementara kantor perwakilannya di Indonesia tidak dibesar-besarkan. Dia juga meminta publik Indonesia menghindari penggunaan istilah "ditutup". "Karena jika ditutup, itu berarti mereka menarik delegasinya dari Indonesia. Ini kan tidak demikian," jelas dia.
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengikuti jejak Prancis menutup kantor perwakilannya di Indonesia. Dalam keterangan resmi yang dilansir Kedutaan Besar
BERITA TERKAIT
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah