Amran Sulaiman Siap Dipenjara Jika Terbukti Korupsi

jpnn.com, JEMBER - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan dirinya siap dipenjara jika ke depannya terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Hal itu disampaikannya dalam kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Jember, Jawa Timur, Rabu (23/5).
"Seribu perak pun, saya siap mundur dari jabatan," kata Amran.
Amran mengaku, banyak mengubah regulasi yang berdampak pada permasalahan hukum di masa yang akan datang. Seperti menghapus aturan tender dalam pengadaan bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan).
Menurut Amran, dulunya dalam mengadakan kebutuhan petani harus melewati tender yang memakan waktu enam bulan. Sementara, kata Amran, kebutuhan pertanian sifatnya mendesak karena berlawanan dengan alam dan pasar.
"Makanya saya menghadap ke Pak Presiden Joko Widodo untuk meminta mencabut aturan itu," tutur Amran.
Amran mengaku, saat itu banyak elite Kementan yang takut melaksanakan aturan baru itu. Namun, Amran meyakinkan mereka bahwa dirinya siap dipenjara jika ke depannya bermasalah dengan hukum.
"Mereka bilang, banyak menteri setelah masa jabatannya diseret gara-gara aturan seperti ini. Bahkan ada slogan di Kementan, biar petani sengsara asal sesuai SOP. Saya bilang tidak boleh seperti itu," pungkas Amran. (tan/jpnn)
Makanya saya menghadap ke Pak Presiden Joko Widodo untuk meminta mencabut aturan itu.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan