Anak-anak Aleppo tak Punya Banyak Pilihan, Sungguh Memilukan

Anak-anak Aleppo tak Punya Banyak Pilihan, Sungguh Memilukan
Ilustrasi Foto: Karam Al-masri/AFP

Kini, bersama suami dan tiga anaknya, perempuan yang berprofesi guru itu sudah tiba di tujuan. Tepatnya di Kota Idlib. Meski menjejakkan kaki di Idlib atau wilayah lain yang menjadi kantong oposisi di Provinsi Idlib, Fatemah atau penduduk Aleppo yang lain tidak lantas merasa aman.

Sebab, Idlib termasuk salah satu wilayah konflik. Sebagai salah satu benteng pertahanan oposisi bersenjata yang masih tersisa, Idlib jelas masuk radar Syria dan Rusia untuk target serangan berikutnya.

Apalagi, Idlib merupakan basis Al Qaeda dan militan-militan yang loyal terhadap almarhum Osama bin Laden.

Kedatangan oposisi bersenjata dari Aleppo dan keluarganya menjadikan Idlib sasaran yang paling sempurna bagi pasukan Syria dan Rusia.

Sekali serang, rezim Presiden Bashar al Assad akan bisa melibas militan radikal dan oposisi bersenjata yang disebutnya pemberontak.

’’Kota mana yang menjadi sasaran berikutnya bergantung pada kota mana yang terorisnya paling banyak,’’ jelas Assad dalam wawancara dengan media Rusia awal pekan ini. Bila dibandingkan dengan Aleppo, Idlib lebih dekat dengan Turki. Bahkan, provinsi itu berbatasan langsung dengan Turki. Menilik banyaknya musuh Assad di sana, Idlib bakal menjadi saksi pertempuran yang lebih dahsyat.

Beruntung, Bana tidak lama-lama tinggal di Idlib. Bocah tujuh tahun yang menyedot perhatian dunia lewat @AlabedBana itu akan menjadi warga Turki.

Kemarin (20/12) Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan bakal memboyong Bana dan seluruh keluarganya ke Turki.

SECARA bertahap, sekitar 25 ribu warga sudah dievakuasi  meninggalkan Aleppo. Mereka menuju beberapa titik kamp pengungsian di Provinsi Idlib.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News