Anak-anak Aleppo tak Punya Banyak Pilihan, Sungguh Memilukan

Anak-anak Aleppo tak Punya Banyak Pilihan, Sungguh Memilukan
Ilustrasi Foto: Karam Al-masri/AFP

Tayara yang juga aktivis kemanusiaan mengungkapkan, sebagian besar anak yang trauma itu suka mengompol. Termasuk anak-anak yang baru saja tiba di Idlib.

Sebanyak 90 anak yang tiba di Idlib kemarin berada dalam kondisi basah. Entah karena keringat atau ompol. ’’Mereka terus-terusan histeris dan merasa seolah-olah aksi udara akan menarget mereka lagi,’’ terang Tayara.

Trauma anak-anak Aleppo tersebut cukup beralasan. Sebab, menurut Tayara, masa depan bocah-bocah itu memang tidak pasti.

’’Apakah masih ada harapan? Itulah pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Entah mati di sana (Aleppo, Red), mati di perjalanan menuju tempat baru, atau menjadi pengungsi abadi di sepanjang sisa hidup mereka,’’ katanya.

Menurut pria berprofesi dokter tersebut, anak-anak Aleppo memang tidak punya banyak pilihan. (AFP/Reuters/CNN/aljazeera/hep/c14/any)

 


SECARA bertahap, sekitar 25 ribu warga sudah dievakuasi  meninggalkan Aleppo. Mereka menuju beberapa titik kamp pengungsian di Provinsi Idlib.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News