Anak anak Merasakan Suhu 7 Kali Lebih Panas Dibanding Generasi Sebelumnya

Anak anak Merasakan Suhu 7 Kali Lebih Panas Dibanding Generasi Sebelumnya
Ilustrasi - Sejumlah pelajar yang tergabung dalam komunitas Youth Kalimantan melakukan aksi menuntut keadilan iklim di tengah permukiman warga yang terendam banjir di Kalampangan Baru, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (24/9/2021). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Anak-anak yang terlahir dalam setahun terakhir merasakan suhu yang jauh lebih panas dibanding generasi kakek neneknya.

Perbandingannya bahkan 7,7 kali lebih panas.

Demikian laporan Save The Children, sebagaimana dikemukakan CEO Save the Children Indonesia Selina Patta Sumbung dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/10).

Laporan tersebut diberi judul 'Lahir di masa krisis iklim", dikeluarkan September 2021 lalu.

Di dalam laporan itu juga disebut anak-anak akan menghadapi 3,3 kali lebih banyak ancaman banjir dari luapan sungai serta 1,9 kali lebih banyak mengalami kekeringan.

“Dampak krisis iklim ini juga tentunya dirasakan lebih buruk pada anak-anak yang hidup dalam lingkaran kemiskinan."

"Hal ini disebabkan karena mereka sudah lebih dulu terpapar risiko yang jauh lebih besar tentang keterbatasan air, kelaparan dan bahkan terancam menghadapi kematian karena kekurangan gizi," ucapnya.

Selina juga menyebut dampak dari krisis iklim membuat jutaan anak dan keluarga masuk dalam kemiskinan jangka panjang, di mana di Indonesia anak-anak akan merasakan 3,2 kali lebih banyak gagal panen dan masih lemahnya akses terhadap skema perlindungan sosial.

Anak-anak yang terlahir setahun terakhir merasakan suhu tujuh kali lebih panas dibanding generasi kakek-neneknya.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News