Anak-anak Migran Asal Indonesia Ikut Membentuk Wajah Australia di Masa Depan
Galih mengatakan ada satu masa ketika ia merasa tidak suka ketika orang menyanyakannya dari mana asal usulnya.
"Sekarang saya malah senang menjelaskan dari mana asal usul keluarganya."
"Saya merasa beruntung berasal dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda-beda," jelasnya.
Galih mengatakan identitas merupakan hal yang penting bagi seseorang, namun menurutnya tetap saja harus diterima jika ada yang tidak merasa menjadi bagian dari satu budaya tertentu.
"Saya kira merupakan hal yang normal untuk menentukan identitas dirinya, meski mereka berasal dari keluarga multibudaya."
"Dalam contoh diri saya sendiri, karena kami pernah tinggal di tempat-tempat yang berbeda di beberapa negara, keluarga membantu untuk tidak harus memilih satu budaya tertentu sebagai identitas."
"Kita tidak harus membandingkan dan ... tidak perlu merasa menjadi 'bagian' dari satu budaya membuat saya percaya diri dan bangga dengan diri saya sendiri," ujarnya.
'Tidak bisa jika hanya berteman dengan orang Asia atau Muslim'
Photo: Kevin Bui merasa tetap harus membuka diri untuk bergaul dengan siapa pun karena Australia adalah negara yang penduduknya sangat beragam. (Koleksi pribadi)
Tanggal 26 Januari adalah hari libur nasional yang dikenal sebagai 'Australia Day' atau 'Hari Australia', sebuah hari yang paling kontroversial hingga saat ini
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka