Anak-anak Muda di Indonesia Mengalami 'Eco-anxiety' Akibat Kerusakan Lingkungan
Banyak pula anak-anak Indonesia yang merasa upaya mereka tidaklah akan cukup untuk membuat perubahan dalam jangka panjang.
Menurutnya kebijakan dan aksi nyata dari Pemerintah Indonesia untuk menangani kerusakan lingkungan semakin membaik dibandingkan lima tahun lalu, tapi tetap butuh perhatian lebih.
"Kita butuh solusi yang radikal, kebijakan yang radikal," ujar Tenia.
Menciptakan masa depan yang bisa ditinggali
Jagad Marcelleno mengaku jika ia sudah khawatir soal kerusakan lingkungan di ibu kota Jakarta sejak kecil.
"Kalau misalnya aku melihat langit, [saya berkata] 'Aduh, langit warnanya abu-abu, tidak warna biru, berarti polusinya tinggi’," ujarnya.
"Terus aku juga lihat pohon-pohon di jalan, banyak yang ditebang, ada lubang di ozon, dunia akan semakin panas."
Tapi kekhawatirannya soal lingkungan kini ia salurkan dengan mengajak anak-anak muda untuk berbuat sesuatu, baik lewat kampanye atau aksi turun ke jalan.
Semuanya berawal di tahun 2018, setelah ia melihat sebuah video 'London Extinction Rebellion Protest' di YouTube.
Banyak anak muda Indonesia yang merasa upaya mereka tidaklah akan cukup untuk membuat perubahan dalam jangka panjang bagi lingkungan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Hari Bumi 2025, Telkom Gelar Konservasi Lingkungan Secara Serentak di Indonesia