Anak-anak Muda di Indonesia Mengalami 'Eco-anxiety' Akibat Kerusakan Lingkungan
Video tersebut membuatnya bergabung bersama 'Extinction Rebellion Indonesia'.
Ia adalah satu dari 10 pertama yang bergabung dengan gerakan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-harinya, Jagad menyelamatkan lingkungan dengan mencoba hidup tanpa sampah.
Ia tidak menggunakan produk plastik sekali pakai dan mendaur ulang sisa makanan, kaca, plastik. Sementara bahan lainnya ia ubah menjadi kompos.
"Saya percaya apa yang asalnya dari tanah harus dikembalikan ke tanah. Kita harus mengubah dari 'mengambil, membuat, memakai, kemudian hilang' menjadi 'mengambil, membuat, memakai, lalu menghidupkannya kembali'," jelasnya.
"Saya hanya ingin menciptakan masa depan yang nyaman ditinggali bagi generasi mendatang. Kita harus mengubah sistem."
'Kita semua hidup di dunia'
Monalisa Sembor adalah aktivis dan pejuang lingkungan yang mengaku terkejut melihat kerusakan lingkungan di Papua, setelah ia kembali ke Wamena dari studinya di Yogyakarta.
"Saya merasakan perubahan yang sangat besar di mana Papua sudah tidak seindah dulu lagi," ujarnya.
Banyak anak muda Indonesia yang merasa upaya mereka tidaklah akan cukup untuk membuat perubahan dalam jangka panjang bagi lingkungan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Hari Bumi 2025, Telkom Gelar Konservasi Lingkungan Secara Serentak di Indonesia