Anak-Anak WNI eks ISIS Menjadi Prioritas Untuk Dipulangkan

Anak-Anak WNI eks ISIS Menjadi Prioritas Untuk Dipulangkan
Direktur Riset SETARA Institute Halili bicara soal larangan pemakaian celana cingkrang dan cadar. Foto: Aristo Setiawan/jpnn

"Semakin lama di sana, justru akan semakin terpapar oleh paham ekstrem ISIS dan dampak buruk situasi ekstrem di sana. Apalagi dari sejumlah pemberitaan internasional, para perempuan yang masih keras ideologisnya berusaha mempertahankan pengaruh dan menekan perempuan lain yang berusaha moderat untuk tetap bertahan pada paham keagamaan dan politik ekstremnya," ujar Direktur Riset Setara Institute Halili.

Menurut Halili, dalam hal ini diperlukan identifikasi keluarga besar WNI eks ISIS, serta perancangan peran mereka dan para ahli rehabilitasi medis dan psikologis. Untuk itu, pemerintah perlu segera membentuk tim advance dan mengirim mereka ke Suriah, guna identifikasi orang-orang asal Indonesia yang berada di kamp dan mungkin juga di penjara.

"Tim advance inilah yang perlu dimandatkan tugas mewakili Indonesia dalam hubungan dan kerja sama dengan otoritas Kurdi dan kerja sama intelijen dengan negara lain yang memiliki keterkaitan isu dengan ISIS. Setelah itu, pemerintah harus menggunakan pendekatan hukum yang tepat dan adil," ujarnya.

Halili meyakini pemerintah sudah mengidentifikasi sejauh mana keterlibatan mereka dalam ISIS. Mereka yang terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan ISIS sudah sepatutnya dimintai pertanggungjawaban hukum dan diadili, sedangkan mereka yang sekadar simpatisan perlu mengikuti proses deradikalisasi. (gir/jpnn)

SETARA meyakini, pemerintah sudah mengidentifikasi sejauh mana keterlibatan mereka dalam ISIS.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News