Anak Buah Dikasari, Oesman Sapta Marah
Dalam rapat itu, Mukhtar meminta agar PTFI memberikan jawaban konsisten soal progress pembangunan smelter.
Menurut dia, perusahaan wajib membangun smelter sesuai amanat Undang-undang (UU) nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Dia tidak mempersoalkan apakah Freeport mau membangun di Papua, atau di Gresik.
“Niat baiknya ada, tapi tidak bisa di Papua. Terus mau membangun di Gresik,” katanya.
Namun, kata dia, PTFI tidak konsisten memberikan jawaban soal perkembangan pembangunan smelter itu.
Karenanya, kata dia, Komisi VII DPR sudah merekomendasikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar tidak mengizinkan PTFI melakukan ekspor konsentrat sebelum memenuhi kewajiban di UU 4/2009, salah satunya pembangunan smelter.
BACA: Anggota Dewan Ini Ngaku Dikasari Presdir Freeport
Chappy Hakim belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi JPNN.com, Kamis (9/2) malam, Chappy tidak mengangkat telepon selulernya. (boy/jpnn)
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) marah besar mendengar kabar anak buahnya di Komisi VII DPR Mukhtar Tompo diduga
- Freeport Indonesia Gelar Buka Bersama dan Berbagi dengan 1.000 Anak Yatim & Duafa
- Kisah Berpuasa di Tambang Bawah Tanah PTFI
- Heran Terima Laporan Kecurangan di Pilpres, Oso Hanura: Ini Pemilu Gila!
- Lewat Seni Tari, Chatalea Melody Ingin Menginspirasi Anak-anak Indonesia
- OSO Minta Kader Merapatkan Barisan Kawal Suara Hanura dan Ganjar-Mahfud
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock