Anak Buah Prabowo Curiga Aussie Main dengan Separatis

Anak Buah Prabowo Curiga Aussie Main dengan Separatis
Politikus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad menuding pemerintah Australia tak serius dalam melindungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne. Hal itu menyusul insiden pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di KJRI Melobourne, Jumat (6/1).

"Pemerintah Australia terkesan tidak serius melindungi Konjen Indonesia di Melbourne," kata Dasco di Jakarta, Sabtu (7/1).

Politikus Partai Gerindra itu bahkan menuding Australia tidak transparan. Hal itu terlihat dari tidak adanya informasi detail tentang bentuk penyerangan ke KJRI, termasuk pelaku dan motifnya. siapa pelakunya dan apa latar belakang penyerangan tersebut.

"Saya sudah cari di portal berita Australia dan tidak ada data  tersebut," ungkapnya.

Untuk diketahui, penyerangan terhadap properti dan WNI di Australia bukan baru kali ini terjadi. Pada 2015, KJRI Sidney diserang aksi vandalisme.

Sedangkan pada 23 Desember lalu, seorang mahasiswa Indonesia di Perth, Australia juga diserang oleh sekelompok orang. Namun, penyerangan itu diyakini bukan bermotif perampokan.

Sufmi pun menduga aksi-aksi terhadap simbol-simbol Indonesia di Australia akan terus terjadi."Bisa jadi jika tidak ada tindakan tegas dari otoritas Australia, maka kekerasan akan terus berlanjut," ujarnya.

Karena itu, Sufmi juga mengaitkan insiden di KJRI Melbourne dengan keputusan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menghentikan kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF). Anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu justru curiga Australia bermain dengan kelompok separatis OPM.

Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad menuding pemerintah Australia tak serius dalam melindungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News