Anak Meninggal Setelah Divaksin Covid-19, Apa Penyebabnya?

Anak Meninggal Setelah Divaksin Covid-19, Apa Penyebabnya?
Vaksinasi anak untuk anak usia enam hingga sebelas tahun. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, GARUT - Seorang anak di Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia setelah mendapatkan vaksin COVID-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani mengatakan pihaknya masih menelusuri penyebab sang anak meninggal apakah karena vaksin atau ada riwayat sakit.

"Kami belum bisa menyimpulkan karena hari ini dari tim KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) akan menelusuri dan mendiskusikan. Kami juga belum bisa memberikan keterangan dari mana dan apa penyebabnya," kata Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Minggu.

Dia menuturkan korban seorang perempuan pelajar kelas 4 sekolah dasar yang mendapatkan vaksinasi di sekolahnya, Sabtu (15/1).

Siswi tersebut, kata dia, kemudian mengeluhkan sakit muntah-muntah lalu dibawa ke Puskesmas Wanaraja pada 19 Januari, selanjutnya diperiksa oleh dokter dan sehari kemudian kondisi kesehatannya mulai membaik.

"Masuk Puskesmas itu tanggal 19 karena muntah-muntah, agak jauh jaraknya dari vaksinasi," katanya.

Dia menyampaikan pada 21 Januari anak tersebut kembali muntah-muntah, lalu mendapatkan penanganan lebih lanjut dengan melakukan cek laboratorium, namun sorenya meninggal dunia.

"Anak muntah-muntah lagi disertai sakit kepala, kemudian cek lab, sorenya kondisi anak ngedrop, pukul 17.35 pasien dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Seorang pelajar kelas 4 sekolah dasar meninggal dunia setelah mendapatkan vaksin COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News