Anak Muda Diharapkan Jadi Inkubator Munculnya Entrepreneur di Kalangan UMKM

Anak Muda Diharapkan Jadi Inkubator Munculnya Entrepreneur di Kalangan UMKM
MenkopUKM dalam Webinar bertopik “Entrepreneurship Series Winning Strategies for Small and Medium Size Business Amidst Covid-19" yang diselenggarakan oleh Magister Manajemen FEB UI di Jakarta, Rabu (9/9). Foto: KemenkopUKM

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya para entrepreneur baru yang bersama para anak muda untuk mencari solusi-solusi dan inovasi-inovasi yang diperlukan agar UMKM bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19, sehingga pada saat ekonomi membaik UMKM sudah siap untuk tumbuh.

Menurutnya, digitalisasi atau transformasi digital untuk UMKM tampaknya memang harus kita percepat untuk menghadirkan UMKM agar siap masuk ke pasar yang lebih luas.

“Dalam konteks itu saya melihat untuk menghadirkan entrepreneur dari UMKM ini terutama UMKM yang dari kalangan anak muda yang SDM-nya jauh lebih baik ditingkat pendidikan, mereka lebih baik diperlukan menjadi inkubator-inkubator, karena kami melihat inkubator ini sekarang sangat positif, edukasi, kurasi, dan inkubasi,” kata MenkopUKM dalam webinar bertopik “Entrepreneurship Series Winning Strategies for Small and Medium Size Business Amidst Covid-19" yang diselenggarakan oleh Magister Manajemen FEB UI di Jakarta, Rabu (9/9/2020).

MenkopUKM menjelaskan saat ini UMKM banyak yang terkena dampak baik dari sisi supply maupun dari sisi demand dan pemerintah sudah mencoba menjawab persoalan ini dengan kebijakan pemulihan ekonomi nasional baik itu melalui Program restrukturisasi pembiayaan, subsidi bunga, insentif pajak, yang diharapkan itu semua bisa membantu UMKM yang mengalami masalah cashflow termasuk membantu pembiayaan bagi UMKM yang belum bankable yaitu program hibah Banpres produktif.

Disamping itu dari sektor permintaan yang memang menurun, pemerintah juga mencoba membantu lewat kebijakan fiskal untuk mendorong belanja K/L dan daerah untuk membeli produk-produk UMKM.

“Saat ini ada Rp307 triliun dari anggaran untuk 2020 yang diproyeksikan untuk UMKM. Kami juga kerjasama dengan kementerian BUMN lewat Pasar Digital (PaDi) BUMN juga untuk membeli produk UMKM, Pak Erick juga sudah menyetujui untuk belanja UMKM Rp14 miliiar ke bawah itu untuk UMKM. Memang saat ini baru 9 BUMN yang ikut, tapi nantinya akan terus ditambah.

Lebih lanjut, Menteri Teten mengungkapkan, pemerintah juga terus mendorong bagaimana konsumsi masyarakat yang nilainya cukup besar sebelum pandemi, agar bisa menggerakkan ekonomi.

"Kita dorong untuk belanja produk hasil buatan lokal produk UMKM, meskipun saat ini daya beli turun karena banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak yang omsetnya menurun tentu saya kira dengan stimulus pembiayaan termasuk juga dengan program bantuan sosial yang banyak dibutuhkan masyarakat ini cukup bisa memunculkan daya beli masyarakat," kata MenkopUKM.

digitalisasi atau transformasi digital untuk UMKM tampaknya memang harus kita percepat untuk menghadirkan UMKM agar siap masuk ke pasar yang lebih luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News