Analisis Pak SBY soal Kerusuhan di AS setelah George Floyd Tewas Dipiting Polisi

Analisis Pak SBY soal Kerusuhan di AS setelah George Floyd Tewas Dipiting Polisi
Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti maraknya kerusuhan di Amerika Serikat (AS) menyusul kematian warga Afro-Amerika George Floyd akibat kekerasan oleh polisi di Minneapolis.

Tokoh yang memimpin RI pada periode 2004-2014 itu menyodorkan analisisnya soal kondisi terkini di AS melalui akunnya di Facebook, Rabu (3/6).

SBY mengunggah tulisan berjudul Amerika, Are You Ok? ke akunnya di Facebook. Menurut SBY, dunia tercengang dengan kejadian di Amerika Serikat, bahkan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi saat ini di Negeri Paman Sam itu.

"Saya tidak ikut-ikutan tercengang. Cuma merenung, dan mau bertanya sedikit "Are You OK, Amerika?" Yang bertanya begini mungkin banyak. Di seluruh dunia. Bukan hanya saya," ujar SBY dalam tulisannya.

SBY lantas menyodorkan analisisnya tentang apa yang terjadi di Amerika. Lulusan Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, AS itu menyitat buku berjudul The Rise and Fall of the Great Powers karya Paul Kennedy.

“Saya masih ingat isinya, karena ketika berpangkat letnan kolonel saya pernah mendiskusikannya dengan sahabat saya Agus Wirahadikusumah (almarhum),” tulis SBY.

Baca Juga:

Terkait kerusuhan di Amerika, tutur SBY, tidak mungkin terlepas dari persoalan COVID-19 dan ekonomi. Saat ini AS menjadi negara dengan jumlah korban COVID-19 paling banyak.

“Kalau ada acara “cerdas cermat” dan ditanyakan 3 hal tentang Amerika saat ini, jawaban saya akan cepat. Pertama, korban COVID-19 tertinggi di dunia, kedua ekonominya tidak cerah, dan ketiga terjadi kerusuhan sosial yang meluas,” ulasnya.(mg10/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyodorkan analisisnya tentang kerusuhan di AS pascakematian warga Afro-Amerika George Floyd akibat kekerasan oleh polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News