Analisis Pengamat Militer Soal Pengaturan Usia Pensiun Personel TNI
Menurut Aliabbas, personel militer dituntut memiliki tingkat kebugaran demi menjalankan tugas di sisi pertahanan negara.
"Konsekuensinya, usia prajurit aktif mau tidak mau harus dibatasi," kata alumnus Universitas Paramadina itu melalui layanan pesan, Kamis (10/2).
Aliabbas mengatakan bahwa pembatasan usia pensiun sebenarnya penting guna menjamin kesempatan promosi bagi para prajurit berusia lebih muda selama berdinas di instansi militer.
Selanjutnya, kata pengamat militer itu, pengaturan usia pensiun diharapkan bisa membuka peluang adanya karir kedua selepas dari kedinasan di militer.
"Jika usia pensiun terlalu tua, dikhawatirkan bisa mengurangi kesempatan bagi prajurit untuk dapat berkarir di tempat lain," beber pria berkacamata itu.
Aliabbas pun mengingatkan semangat perbedaan pembatasan usia pensiun tamtama dan bintara dengan perwira bukanlah wujud diskriminasi.
Dia menyebut beban tugas dan tanggung jawab dari jenjang kepangkatan membutuhkan tingkat kebugaran dan kesehatan prajurit yang berbeda.
"Oleh karena itu, konsekuensinya ialah usia pensiun bagi golongan tamtama dan bintara lebih dini dibandingkan perwira," tutur Aliabbas. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut ada tiga alasan perlunya pengaturan secara spesifik tentang usia pensiun personel TNI.
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan
- Menjelang Pilkada Serentak 2024, Agus Fatoni Minta Dukungan TNI
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta Untuk Korban Banjir Bandang & Longsor di Sulsel
- Ratusan Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Ditutup Polisi dan Tentara
- Bea Cukai & TNI Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Jalur Tikus Perbatasan RI-Malaysia
- Teken NPHD Pengamanan Pilkada 2024, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Berpesan Begini
- Memperkuat Pengamanan Laut, TNI AL Tambah 2 Unit KAL