Analisis Psikolog soal Maraknya Anak STM Ikut Demo dan Merusuh
Minggu, 11 Oktober 2020 – 23:28 WIB

Psikolog Oriza Sativa. Foto: Instagram/raorizasativa
Oriza menambahkan, pelajar sekolah menengah yang ikut berdemo itu memaknai aktualisasi diri sebagai sebuah perjuangan.
"Mereka merasa menjadi bagian dari perjuangan, tetapi dengan cara yang salah," jelasnya.
Lebih lanjut Oriza mengatakan, para remaja itu justru melepas kepribadian mereka saat menjadi suatu kelompok. Akibatnya, mereka pun berani bertindak anarkistis saat berkelompok.
"Ada batu lempar, toh banyak yang lain juga. Wah, bakar-bakar ban yuk ikut. Itu individuasi artinya mereka menjadi berani dan spontan dan beringas karena merasa tidak punya tanggung jawab pribadi," pungkas Oriza.(mcr3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Banyak pelajar SMK/STM yang tak tahu-menahu soal yang menjadi tuntutan dalam aksi demo menolak Cipta Kerja, namun tetap ikut berunjuk rasa bahkan terlibat kerusuhan.
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
BERITA TERKAIT
- Camat Jagakarsa Buka Suara soal Penolakan Gerai Miras di Kartika One
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Daikin Ajak Siswa SMK Cerdas K3LH
- 5 Berita Terpopuler: Tuntutan Demo Honorer, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Bersifat Wajib, Ada Hal yang Tak Lazim
- Prabowo Berkata Begini soal Demo Penolakan Revisi UU TNI
- Iwakum Desak Kapolri Evaluasi Aparat Pascainsiden Penggeledahan Wartawan Peliput Demo