Analisis Yana Syafrie Tentang Penanganan Terorisme di Indonesia, Tajam!

Analisis Yana Syafrie Tentang Penanganan Terorisme di Indonesia, Tajam!
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yana Syafrie. Foto: Dokpri for JPNN

Justru Yana heran, pada awal Agustus 2020, seperti mendahului kunjungan Boy Rafli ke wilayah operasi kelompok teroris ini, Ali Kalora dan kelompoknya melakukan penyanderaan dua orang petani dan merampok rombongan pegawai Pemda Poso di jalan Trans Sulawesi.

“Mungkin keberadaan Ali Kalora sempat diremehkan, karena dibandingkan Santoso yang memiliki kemampuan tempur dan perekrutan anggota, kapasitas Ali Kalora diragukan bisa membuat kelompok teror ini bertahan, apalagi ditengah kepungan intensif Operasi Tinombala," paparnya.

Yana berujar, MIT pimpinan Santoso sempat memiliki lebih dari 50 anggota yang terus berkurang akibat tertangkap aparat. Namun kehilangan dua pimpinan kunci ditambah penangkapan, menurut Yana, sempat membuat BNPT meyakini kelompok teror ini menyisakan beberapa orang saja.

“Tiga insiden teror serius dalam tahun 2020 di Sulawesi Tengah yang menjadi tanggung jawab kelompok teror pimpinan Ali Kalora membuat kapasitas Komjen Boy Rafli Amar layak diragukan dalam memimpin pemberantasan terorisme,” tandasnya.

Lebih lanjut, Yana mengingatkan, amanat Presiden Jokowi tentang upaya pemberantasan terorisme yang harus melalui penegakan hukum yang keras, tegas dan tanpa kompromi dengan memburu dan membongkar jaringan teroris sampai ke akar-akarnya.

“Sehingga menguatnya kembali jaringan teror Poso telah menunjukkan kegagalan Boy Rafli menjalankan perintah Jokowi, baik pendekatan hard power maupun upaya soft power guna mengeliminasi dukungan masyarakat pada kelompok teror ini," pungkasnya.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Yana Syafrie mengingatkan, amanat Presiden Jokowi tentang upaya pemberantasan terorisme yang harus melalui penegakan hukum yang keras, tegas dan tanpa kompromi dengan memburu dan membongkar jaringan teroris sampai ke akar akarnya.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News