Anas Urbaningrum, Revolusi & Kudeta Sunyi

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Anas Urbaningrum, Revolusi & Kudeta Sunyi
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum. Foto: arsip jpnn.com

Anas masuk ke Partai Demokrat sebagai anak manis yang disayang oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI pada saat itu.  Ketika itu PD sedang getol merekrut anak-anak muda yang dinilai mempunyai kualitas bagus dan punya jaringan luas.

Baca Juga:

Selain Anas, ada kader-kader muda lainnya, seperti Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, M. Nazarudin, dan beberapa tokoh muda lain yang bergabung dengan Partai Demokrat.

Anas memuji SBY setinggi langit. Anas menyebut SBY sebagai tentara cum politisi hebat yang berhasil melakukan revolusi sunyi di Indonesia.

Semua puja-puji itu dituangkan Anas dalam buku karyanya yang berjudul ’Revolusi Sunyi: Mengapa Partai Demokrat dan SBY Menang Pemilu 2009’ yang terbit pada 2010.

Anas menyebut Partai Demokrat dan SBY berhasil melakukan revolusi mendasar dalam pengelolaan partai politik tanpa membuat kegaduhan. Perubahan revolusioner itu dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada pemilih di level akar rumput yang sudah menjadi apolitis akibat politik floating mass yang diterapkan oleh Orde Baru selama 32 tahun.

SBY mendeteksi perubahan perilaku pemilih secara jitu dan menerapkan pendekatan personal yang tepat kepada semua segmen pemilih.

Reformasi pascapemerintahan Soeharto ketika itu melahirkan kebingungan dan kegalauan. Masyarakat menginginkan kehadiran figur pemimpin yang mengayomi dan menenangkan.

Sosok itu ditemukan pada diri SBY. Dengan pendekatan yang tepat, SBY akhirnya bisa memenangi Pilpres 2004 meskipun Partai Demokrat yang dipakai sebagai kendaraan pengusung merupakan parpol baru lahir yang masuk kategori gurem.

Karier politik Anas Urbaningrum diwarnai revolusi sunyi, lalu kudeta sunyi. Kini sangat mungkin akan terjadi pertarungan yang tak sunyi lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News