Ancam Kepung Istana, Tuntut Jokowi Mundur

Ancam Kepung Istana, Tuntut Jokowi Mundur
Rakyat antri gas alpiji. Foto: dok.JPNN

JAKARTA - Sorotan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK terus bermunculan.  Kali ini dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
 
Ketua Dewan Pimpinan Pusat IMM Taufan Putra Revolusi mengakui pemerintahan Jokowi-JK memang pemerintahan yang merakyat. Namun merakyat di sini dalam artian menyengsarakan rakyat.

Dia menyerukan kepada para mahasiswa untuk kembali turun ke jalan menyuarakan aspirasi rakyat.

"Mahasiswa harus kembali ke jalan. Tuntut presiden memperhatikan wong cilik yang makin terhimpit akibat semua harga naik, rupiah melemah, dan subsidi dicabut. Kami (IMM) menyerukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia darimana pun latar belakangnya, untuk sama-sama berjuang. Tidak ada pilihan lain selain turun ke jalan, dan meminta pertangungjawaban presiden,"  kata Taufan Putra Revolusi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/4).

Pemerintah, masih lanjut Taufan, harus bertanggung jawab atas beberapa kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Seperti menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar, juga kemerosotan nilai tukar rupiah yang tak kunjung tertanggulangi.

 DPP IMM akan menggelar mimbar bebas di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Senin (14/4).

Acara ini akan dihadiri pimpinan daerah dan cabang IMM terdekat serta beberapa perwakilan BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Sementara pada hari Jumat (17/4) akan digelar Salat Jumat Perlawanan di depan Istana Merdeka Jakarta.

"Semua itu untuk menagih Janji Jokowi melaksanakan agenda Trisakti yang nyata berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Bukan hanya korporat. Dan jika tak diindahkan, maka IMM akan mengepung istana dan menuntut Jokowi-JK mundur," tandasnya. (ian/sam/jpnn)


JAKARTA - Sorotan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK terus bermunculan.  Kali ini dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).   Ketua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News