Ancaman dan Teror Pesan Berantai, Polda Jatim: Polisi Mana Ada yang Ciut
jpnn.com, SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan dan penjagaan ketat di seluruh markas polsek, polres, maupun polda, pascamendapat ancaman lewat pesan berantai.
Ancaman itu beredar setelah Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Jatim melakukan penangkapan 22 terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di sana beberapa waktu lalu.
"Terkait isu tersebut sudah dimengerti sama jajaran. Jadi, otomatis pengamanan markasnya dijalankan sesuai SOP," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim Komisaris Besar Gatot Repli Handoko di Markas Polda Jatim, Jumat (19/3).
Kombes Gatot mengatakan jajaran kepolisian tidak takut dengan ancaman dan teror yang beredar lewat pesan berantai tersebut.
Dia menegaskan bahwa Polri siap memberikan pengamanan kepada masyarakat dari ancaman-ancaman terorisme.
"Polisi mana ada yang ciut, itu sudah menjadi tugas pokok kami," ungkap Gatot.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki siapa pembuat atau penyebar pesan bernada ancaman yang ditujukan kepada polisi lewat aplikasi percakapan tersebut.
"Masih ditangani oleh teman-teman anggota, nanti tinggal menunggu hasilnya," pungkas Gatot. (mcr12/jpnn).
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Polda Jatim memperketat penjagaan seluruh markas kepolisian mulai polsek, polres, hingga polda, pascaancaman teror pesan berantai terkait penangkapan 22 terduga teroris.
Redaktur & Reporter : Arry Saputra
- Cerita Tamara Tyasmara Mandapat Teror Seusai Kasus Kematian Dante
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Bersenjata Laras Panjang, Densus 88 Tangkap Satu Terduga Anggota Jemaah Islamiyah di Palu
- Kopaska TNI AL Harus Bertransformasi untuk Menjawab Ancaman Peperangan Masa Depan
- Ada Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim, Jalanan Ditutup