Ancaman Terhadap Jurnalis Tak Kunjung Surut
Selasa, 04 September 2012 – 04:24 WIB
KIEV - Isu kebebasan pers kembali menjadi hal paling nyaring dikumandangkan pada Forum Editor tingkat dunia ke-19 dalam kongres surat kabar yang dihelat WAN-IFRA di Kiev, Ukraina, kemarin (3/9). Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang popularitasnya sedang melorot turut berdiri di podium, menyampaikan pesan kepada para insan pers dan pelaku industri pekabaran bahwa negaranya sangat menghargai suara publik.
"Bergabung dengan Anda semua di sini, saya katakan bahwa pemerintah Ukraina men-support betul kehidupan demokrasi. Kebebasan bersikap atau bersuara mendapat tempat yang layak di sini," kata pria yang terpilih sebagai presiden Ukraina pada 2010 itu.
Seolah menjadi gambaran apa yang dikatakan, pidato Yanukovych diwarnai dengan aksi demo yang dilakukan para jurnalis di depan panggung. Tiga belas jurnalis TV dan koran mendadak berdiri dari kursinya setelah mengeluarkan lipatan poster yang sebelumnya disembunyikan dalam tas. Mereka duduk berpencar untuk menyiasati screening pasukan pengawal presiden. Peserta kongres pun bisa melihat tulisan-tulisan provokatif di kertas-kertas putih selebar ukuran koran yang mereka acungkan selama presiden berpidato hampir sepuluh menit.
Para pendemo itu membentang poster berisi pesan untuk semua jurnalis yang datang dari seluruh penjuru dunia bahwa apa yang dikatakan presiden berusia 62 tahun itu hanya omong kosong. Kebebasan pers tidak pernah ada di Ukraina, negara yang terkenal dengan panorama kota yang eksotis itu.
KIEV - Isu kebebasan pers kembali menjadi hal paling nyaring dikumandangkan pada Forum Editor tingkat dunia ke-19 dalam kongres surat kabar yang
BERITA TERKAIT
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron