Anda Mantan Aktivis? Simak Peringatan dari Mabes Polri Ini
jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta terus menyelisik organisasi radikal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tengah berkembang di Kota Pendidikan itu.
Meski begitu, Markas Besar Polri berhasil mendeteksi bahwa Gafatar sudah mengganti nama organisasinya.
"Gafatar berubah lagi bahkan sekarang menjadi NKSA, Negeri Karunia Semesta Allah, mereka menciptakan peradaban baru berdasarkan kasih sayang, perdamaian," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan, Rabu (12/1).
Anton mengungkapkan, bahwa Gafatar pada mulanya bernama Komat. Namun demikian, organisasi tersebut dilahirkan di Yogyakarta.
Anton juga menilai, organisasi tersebut berkembang cukup cepat baik di Yogyakarta maupun Sulawesi.
Bahkan pihaknya telah mendeteksi terdapat enam orang yang berkaitan dengan Gafatar di Yogyakarta. Sementara untuk seluruh Indonesia, masih didata. Anton menambahkan, kelompok Gaffatar ini fokus merekrut kepada mantan aktivis khususnya anak muda.
"Berdasarkan analisis kelompok ini mengintensifkan perekrutan kepada mantan aktivis dengan berbagai latar belakang profesi," terangnya. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta terus menyelisik organisasi radikal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tengah berkembang di Kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terima Kunjungan Country Head YouTube Indonesia, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Hal Ini
- Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Secara Menyeluruh Harus Segera Diwujudkan
- Ketua MPR Sebut Keputusan Jenderal Agus Subiyanto soal Penyebutan OPM Sudah Tepat
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak