Andibachtiar Yusuf dan Rekan Garap 'Cindaku, Si Urang Bagak'

Andibachtiar Yusuf dan Rekan Garap 'Cindaku, Si Urang Bagak'
Cindaku, Si Urang Bagak dari Jagad Khatulistiwa. Foto: Dok. Studio Equator

jpnn.com, JAKARTA - Tiga seniman visual, Andibachtiar Yusuf (Sutradara, Produser & Penulis), Agus Makkie (Sutradara & Pengarah Visual) dan Iskandar Salim (Komikus dan Desainer) resmi memperkenalkan Jagad Khatulistiwa.

Ketiganya memiliki kegelisahan atas kekayaan kisah di tanah air, sejak lama ingin mengkaji ulang, hingga diciptakan menjadi bentuk-bentuk baru.

Jagad Khatulistiwa adalah sebuah alter universe Nusantara, dunia alternatif yang menghasilkan karakter-karakter yang di dunia yang kita pahami sebagai hikayat, legenda atau cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut.

"Jagad Khatulistiwa diharapkan bisa menjadi alternatif konten kreatif di Indonesia dan lebih jauh lagi, dunia," kata Andibachtiar Yusuf.

Cindaku, Si Urang Bagak adalah salah satu karakter yang dikembangkan paling mula di samping trio Hudoq, Naga dan Diang Rangkong.

Paralel, trio tersebut juga sedang menyiapkan 'kehidupan' lain yang diharapkan bisa diceritakan dan disampaikan dengan baik untuk banyak orang.

Dunia Matchbox, Putri Pagaruyung, semesta Djakatta merupakan beberapa konten yang diharapkan bisa siap juga dalam jangka waktu tak lama dibanding
pendahulunya.

Dalam menggarap Cindaku, Si Urang Bagak, Andibachtiar Yusuf dan kawan-kawan bekerja sama dengan musisi Minangkabau, Fatbrotherhood.

Andibachtiar Yusuf, Agus Makkie, Iskandar Salim mulai menggarap Cindaku, Si Urang Bagak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News