Aneh Banget, Kemendag Mengimpor Beras saat Kondisi Surplus

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengatakan kebijakan impor beras 500 ribu ton oleh Kementerian Perdagangan patut dipertanyakan. Menurut Firman, kebijakan itu terkesan dipaksakan.
"Ada apa di balik impor beras 500 ribu ton yang dipaksakan?" kata Firman, Jumat (12/1).
Dia menjelaskan, Oktober lalu adalah musim tanam. Sedangkan Januari sudah panen raya. Bahkan, Februari mendatang merupakan puncak panen raya.
Firman menuturkan, berdasar informasi dengan data data yang bisa dipertanggungjawabkan, Indonesia saat ini sudah surplus beras. Sebab, stok beras pada Januari ini saja ada di mana-mana.
Bahkan harga beras menjelang Lebaran, Natal maupun Tahun Baru 2018 juga dapat terkendali. "Oleh karena itu saya sangat kecewa dan mengecam keras kebijakan Mendag Enggartiasto yang semakin akan membuat kecewa dan mensengsarakan petani," ungkapnya.
Dia menambahkan, para anggota Komisi IV DPR selalu berkoordinasi dan melakukan monitoring hingga tingkat pasar dan petani. "Tahun 2018 adalah tahun politik, maka kita harus waspada," katanya.
Jika merujuk pada Undang-undang Pangan, sambung Firman, impor beras baru bisa dilakukann jika produk dan stok nasional tidak tercukupi. "Itu pun harus dapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian," ujarnya.
Firman juga menganggap kebijakan Kemendag itu janggal karena kebijakan impor beras justru diputuskan setelah melakukan rapat dengan para tengkulak. "Padahal semua kita tahu bahwa mafia pangan selama ini adalah mereka-mereka juga,” katanya. "Ini sangat mencurigakan dan aneh ada apa?"
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo mempersoalkan langkah Kementerian Perdagangan mengimpor beras. Padahal, saat ini Indonesia sedang surplus.
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Kenaikan Harga Emas Turut Memengaruhi HPE Konsentrat Tembaga
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global