Aneh, Rela Tinggalkan Suami demi Mandi di Kali Jagir

Aneh, Rela Tinggalkan Suami demi Mandi di Kali Jagir
Aneh, Rela Tinggalkan Suami demi Mandi di Kali Jagir. Radar Surabaya/JPNN.com

Nasib baik dialami Sephia. Pada 2005, Donwori yang lulusan SMA bekerja di salah satu perusahaan kayu di Surabaya. Di Surabaya-lah Donwori bertemu Sephia yang waktu itu bekerja sebagai SPG (sales promotion girl). Kebetulan, ”kantor” Sephia dekat kos-kosan Donwori di kawasan Manyar.

”Setahun menikah, saya dan suami tinggal di Surabaya,” ungkap Sephia.

Tentu mereka tidak tinggal di rumah orang tua Sephia di Wonokromo. Donwori memilih mencari kos-kosan rumah tangga untuk tinggal bersama Sephia.

Menurut Sephia, Donwori memang tidak suka tinggal di lingkungan rumahnya yang kumuh. Karena itu, Donwori mengajak Sephia ngekos saja.

”Saya nurut saja, Mbak. Yang penting, semua kebutuhan saya dipenuhi,” katanya.

Donwori memang pria yang baik dan tanggung jawab. Faktanya, setelah menikah, Sephia berhenti kerja.

Semua urusan rumah tangga di-support Donwori secara materi. Meski hidup bahagia dan cukup di kos-kosan, Sephia rindu pada lingkungan rumahnya yang kumuh.

Siang waktu Donwori kerja, biasanya Sephia pulang ke rumah orang tuanya di Jagir. ”Mulai bayi kan saya tinggal di Jagir. Kalau tidak mandi di Kali Jagir, ada yang kurang,” tuturnya.

Kebiasan diri dan keluarga sejak kecil sulit diubah. Hal itu dialami Sephia, 31, warga Wonokromo, yang tinggal di bantaran Kali Jagir. Demi mempertahankan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News