Aneh, Rela Tinggalkan Suami demi Mandi di Kali Jagir

Aneh, Rela Tinggalkan Suami demi Mandi di Kali Jagir
Aneh, Rela Tinggalkan Suami demi Mandi di Kali Jagir. Radar Surabaya/JPNN.com

Bahkan, jika tidak mandi di sungai, Sephia merasa bahwa kulitnya bersisik dan gatal-gatal. Aneh, to? Padahal, tahu sendi kan, Kali Jagir itu kotornya seperti apa.

”Aneh ya, Mbak? Makanya, saya bingung dengan kulit saya. Biasanya kan orang gatal-gatal kalau mandi dengan air kali. Ini kok kebalikannya,” ungkapnya, lantas tertawa.

Tentu kebiasaan mandi di sungai tersebut benar-benar membuat petaka dalam hidupnya, apalagi sejak Donwori mengajak Sephia tinggal di Tuban.

Menurut Sephia, waktu tinggal di Tuban, hidupnya memang tenang dan bahagia. Namun, dia merasa sengasara karena kulitnya gatal.

”Kata orang sih, kulit saya tidak berubah dan tetap bersih. Tapi, saya merasa panas dan gatal-gatal,” ujarnya.

Padahal, di Tuban dia mandi dengan air PDAM. Airnya lebih bersih dan terjamin kesehatannya.

Untuk meyakinkan bahwa kulitnya baik-baik saja, Sephia juga datang ke dokter kulit. ”Terus saya coba mandi di kali waktu pulang ke Surabaya. Ealah, sembuh, Mbak. Makanya, saya tidak mau menyiksa diri hidup di kampung. Hidup di pinggir kali saja cukup,” katanya. (opi/awa/jpnn)


Kebiasan diri dan keluarga sejak kecil sulit diubah. Hal itu dialami Sephia, 31, warga Wonokromo, yang tinggal di bantaran Kali Jagir. Demi mempertahankan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News